Mungkin inilah dilema ibu yang bekerja. Disisi pekerjaan dituntut untuk selalu profesional menyelesaikan semua tugas2nya. Ttp disisi kehidupan rumah tangga, dituntut juga utk menjadi ibu yg baik bagi anak-anaknya.
Akhirnya itu berlaku juga buat sy sekarang...
Kemarin malam, qq banyak bicara dengan saya. Macam2 yg dia ceritakan, mulai dari teman, keinginan dia hingga yang terakhir adalah mengenai penyesalannya ttg turunnya nilai2 ulangannya.
Sbg seorg bunda, jujur sy bahagia sekali mempunyai anak yg bisa begitu terbuka menceritakan semua kegiatannya baik yg menyenangkan maupun yg membuat dia sedikit gelisah.
Tapi...
Dibalik semua itu, sy tidak akan membuatnya kian terpuruk dg perasaannya.
Tugas sy membesarkan hatinya...
Menumbuhkan rasa percaya dirinya...
Meyakinkan dia bahwa dia itu mampu..
Dia pintar, dan bisa melalui semua itu..
Ayo, Qa..bubu yakin QQ bisa...QQ pintar, bubu yg sudah terlalu asyik dg kesibukan bubu sdr
Hingga bubu melupakan tugas utama bubu
Selalu berada disisi kamu
Mendampingi qq...melalui semua rintangan
Selalu ada pada saat kamu sedih
Mendukung kamu pada saat kamu berada di masa butuh dukungan
Maafkan bubu ya sayang...
Bubu janji, mulai malam kemarin...apapun yg terjadi
Perasaan Qq dan Baby adalah yang utama
Biarlah waktu yg menyembuhkan
Entah sampai kapan...
Yang terpenting sekarang bukan siapa yg hrs disembuhkan
Tetapi siapa yang ingin semuanya bahagia...
Toh apa sih tujuan dari hidupku saat ini
Kecuali melihat 2 buah hatiku bahagia, ceria dan menyayangi kedua orangtua nya
Smoga, semua menjadi doa
Dan di ijabah oleh Mu ya Rabb....
Amien...